Tiada kata berhenti untuk belajar, karena belajar merupakan proses yang hanya akan terhenti ketika nafas terhenti. Mengisi waktu-waktu pandemi Covid-19, Balai Pengukuran Kompetensi Pegawai berusaha menggali lebih dalam mengenai pengelolaan e-konseling yang merupakan salah satu layanan yang dimiliki. E-konseling yang selanjutnya disebut “Eling Kaesthi” diberikan secara online oleh konselor yang untuk ASN Pemda DIY yang dilakukan setiap hari Selasa dan Kamis pukul 09.00 sampai 11.00 WIB.

Eling Kaesthi yang baru launching pada tanggal 31 Agustus 2021, masih jauh dari harapan, namun, keberadaanya secara memberikan harapan baru bagi ASN Pemda DIY yang masih malu-malu untuk melakukan konseling pribadi dan datang langsung ke Balai Pengukuran Kompetensi Pegawai.

Dalam rangka pengembangan layanan Eling Kaesthi ini, maka pada tanggal 19 Oktober 2021, Balai Pengukuran Kompetensi Pegawai mengadakan Sharing Session dengan Badan Kepegawaian, dan Pelatihan Pegawai Kabupaten Sleman yang ternyata sudah lebih dulu memiliki Counseling Corner. Acara ini sendiri diikuti oleh seluruh pegawai yang ada di Balai Pengukuran Kompetensi Pegawai dengan menghadirkan narasumber Estiyani Tri Nurwanti,S.Psi.,Psi yang merupakan Kepala Subbidang Pembinaan Pegawai BKPP Kabupaten Sleman dan Wirdatul Anisa,M.Psi.,Psikolog yang merupakan Psikolog Counseling Corner BKPP Kabupaten Sleman.

Pengelolaan konseling membutuhkan SDM yang handal, kemudian diperlukan juga sosialisasi tentang peranan konseling sehingga bisa merubah paradigma dari ASN yang selama ini beranggapan bahwa konseling itu dilakukan karena ASN bermasalah dan berkonotasi negatif. Oleh karena itu, sosialisasi yang gencar baik secara lansung, dengan brosur-brosur, konten maupun status whatapp juga bisa dilakukan. Jangan menyerah dengan menebar promosi tentang konseling kepada ASN.

Sementara itu, dalam teknis konseling, seharusnya bisa dilakukan secara khusus antara konselor dan konseli dengan tetap menjaga asas kerahasiaan dan kejujuran. Pada saat konseling dilakukan baik online maupun offline, Membangun hubungan dengan klien. Melihat masalah atau tantangan yang dihadapi sebagai sesuatu yang manusiawi dan dapat dikelola; Mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki dan menekankan bahwa klien memiliki sumber daya untuk mengatasi masalah yang ada; Melihat masalah sebagai bagian yang terpisah dari klien, mengajak untuk berorientasi pada solusi; dan Memberikan dukungan dan penguatan. Jadi, di samping dukungan sarana dan prasarana yang memadai, diperlukan juga pemahaman, ilmu, serta teknik dalam menghadapi konseli. (wow).